Pancasila
Ini saya copy dan paste kemarin yg ditulis salah seorang kawan:
SELAMAT HARI KESAKTIAN PANCASILA... apa ya masih sakti ? Wong banyak yang bertuhan sndiri2 tapi prikemanusiaannya tidak adil dan biadab, jauh dari persatuan bangsa, demokrasi ribet musyawarah tak pernah mufakat, kesejahteraan bagi segelintir rakyat! Ugh
Lalu ini tanggapannya:
Artinya menurut saya, bukan soal Pancasilanya, tp kita sbg anak2 bangsa, tdk komit thdp apa2 yg menjadi falsafah negara kita. Falsafah hanya kata2mati tanpa makna selama seluruh rakyat tanpa terkecuali memilih untuk tidak merefleksikan maksud tafsir sejati yg terkandung dalam pancasila.
Yg melemahkan pancasila adalah dia yg mengaku bertuhan tapi tidak pernah mengakui Tuhan (melihat orang diluar agama 'halal' unt mati karena bom, hanya karna pandangan sempit ttg Iman, padahal dg kuasa Tuhan, manusia bisa dibuat seragam di seluruh dunia, tp dg Tuhan menciptakan yg selain yg ada dlm agama kita, berarti keberagaman 'iman' jg termasuk kehendak Tuhan n dg memusnahkannya berarti melawan Tuhan)
Mereka yg menunjukkan ketidak beradaban mereka dg main hakim sendiri (misalnya razia FPI).
Yg membuat keterpecahan bangsa adalah Mereka yg memang berjiwa licik, pembohong, manipulatif, korup -> penghianat generasi, penghianat bangsa. (Misalnya: kampanye pro wong cilik, tp setelah itu korupsi dana bansos atau infrastruktur di kampung tmpt dia jd camat)
Mereka yg tidak pernah bermufakat adalah yg amat sulit meniadakan kepentingan2 pribadi dan golongannya demi kepentingan esensial rakyat banyak. Tidak pernah menyertakan hati pd keputusan2 yg harus dibuat otak dlm tiap paripurna. (Misalnya, ketentuan dari dana kucuran yg dikeluarkan oleh negara diambil dari perusahaan mana pd saat kampanye yg memberikan dukungan material terbesar, bukan lewat tender)
Keadilan sosial juga tidak akan pernah tercipta ketika tiap personal dr rakyat tidak menjadikan keadilan sosial sbg dasar mereka bersikap.
Bagi mereka yg munafik krn hanya menuntut orang lain unt menjalankan pancasila, pancasila tidak pernah sakti. Bagi yg enggan rendah hati n tidak pernah mau menghargai tiap darah yg terkorbankan demi menebus tanah republik kita yg sekarang, pancasila tidak pernah dirasa hadir dalam diri masing2.
Gmn kalau ada yg bilang begini:
alaaaah, islam, agama apa itu, nge-bom, kawin2 sembarangan boleh lebih dr 1x,, departemen paling korup, departemen agama (yg dlm konteks indonesia maka mayoritas adlh islam),, presiden kita keseluruhan agamanya islam, makanya kita gk pernah maju. Guru agama islam pernah ada yg perkosa murid SMP, kemacetan biadab di Jkt, gara2 orang islam pd ada acara ngaji yg gk tertib n gk toleran dg tutup sebagian besar ruas jalan,,
Kalau begitu, apa Islam sudah tidak kontekstual lagi unt kita sebut sebagai "rahmatan lil 'alamin"? Atau krn manusia2nya hanya 'islam KTP' n tidak menjalankan falsafah2 islam scr kaffah??
By: Aulia Djatnika
1 Oktober 2011
SELAMAT HARI KESAKTIAN PANCASILA... apa ya masih sakti ? Wong banyak yang bertuhan sndiri2 tapi prikemanusiaannya tidak adil dan biadab, jauh dari persatuan bangsa, demokrasi ribet musyawarah tak pernah mufakat, kesejahteraan bagi segelintir rakyat! Ugh
Lalu ini tanggapannya:
Artinya menurut saya, bukan soal Pancasilanya, tp kita sbg anak2 bangsa, tdk komit thdp apa2 yg menjadi falsafah negara kita. Falsafah hanya kata2mati tanpa makna selama seluruh rakyat tanpa terkecuali memilih untuk tidak merefleksikan maksud tafsir sejati yg terkandung dalam pancasila.
Yg melemahkan pancasila adalah dia yg mengaku bertuhan tapi tidak pernah mengakui Tuhan (melihat orang diluar agama 'halal' unt mati karena bom, hanya karna pandangan sempit ttg Iman, padahal dg kuasa Tuhan, manusia bisa dibuat seragam di seluruh dunia, tp dg Tuhan menciptakan yg selain yg ada dlm agama kita, berarti keberagaman 'iman' jg termasuk kehendak Tuhan n dg memusnahkannya berarti melawan Tuhan)
Mereka yg menunjukkan ketidak beradaban mereka dg main hakim sendiri (misalnya razia FPI).
Yg membuat keterpecahan bangsa adalah Mereka yg memang berjiwa licik, pembohong, manipulatif, korup -> penghianat generasi, penghianat bangsa. (Misalnya: kampanye pro wong cilik, tp setelah itu korupsi dana bansos atau infrastruktur di kampung tmpt dia jd camat)
Mereka yg tidak pernah bermufakat adalah yg amat sulit meniadakan kepentingan2 pribadi dan golongannya demi kepentingan esensial rakyat banyak. Tidak pernah menyertakan hati pd keputusan2 yg harus dibuat otak dlm tiap paripurna. (Misalnya, ketentuan dari dana kucuran yg dikeluarkan oleh negara diambil dari perusahaan mana pd saat kampanye yg memberikan dukungan material terbesar, bukan lewat tender)
Keadilan sosial juga tidak akan pernah tercipta ketika tiap personal dr rakyat tidak menjadikan keadilan sosial sbg dasar mereka bersikap.
Bagi mereka yg munafik krn hanya menuntut orang lain unt menjalankan pancasila, pancasila tidak pernah sakti. Bagi yg enggan rendah hati n tidak pernah mau menghargai tiap darah yg terkorbankan demi menebus tanah republik kita yg sekarang, pancasila tidak pernah dirasa hadir dalam diri masing2.
Gmn kalau ada yg bilang begini:
alaaaah, islam, agama apa itu, nge-bom, kawin2 sembarangan boleh lebih dr 1x,, departemen paling korup, departemen agama (yg dlm konteks indonesia maka mayoritas adlh islam),, presiden kita keseluruhan agamanya islam, makanya kita gk pernah maju. Guru agama islam pernah ada yg perkosa murid SMP, kemacetan biadab di Jkt, gara2 orang islam pd ada acara ngaji yg gk tertib n gk toleran dg tutup sebagian besar ruas jalan,,
Kalau begitu, apa Islam sudah tidak kontekstual lagi unt kita sebut sebagai "rahmatan lil 'alamin"? Atau krn manusia2nya hanya 'islam KTP' n tidak menjalankan falsafah2 islam scr kaffah??
By: Aulia Djatnika
1 Oktober 2011