Marhaenisme
Marhaenisme dan soekarno merupakan satu hal yg tdk bs dipisahkan, karena marhaenisme sbg rumusan pertama kali nya dicetuskan soekarno. Marhaen memperoleh definisi dalam pidato pembelaan Soekarno "Indonesia Menggugat" pd 1930. Soekarno menyatakan bahwa pergaulan hidup merk Marhaen adalah pergaulan hidup yg sebagian besar sekali adalah terdiri dari kaum tani kecil, kaum buruh kecil, kaum pedagang kecil, kaum pelayar kecil,..... Kaum Marhaen yg apa-apa nya semua kecil. Setiap bangsa indonesia yang menjalankan marhaenisme disebut marhaenis.
Marhaenisme lebih menyukai perjuangan ras dan menggantikan cintra ekonomi sosialis berdasarkan kolektivisme dengan konsep kebahagiaan dan keadilan sosial untuk marhaen, rakyat kecil yg kala itu berjumlah 95% dari rakyat indonesia. Soekarno menggunakan nama Marhaen sebagai gambaran "kemiskinan rakyat". Marhaen adalah setiap rakyat yg dimelaratkan oleh kapitalisme, imperialisme & kolonialisme.
Untuk mewujudkan masyarakat tanpa kapitalisme & imperialisme harus melalui Revolusi. Dalam Risalah Mencapai Indonesia Merdeka tahun 1933, Soekarno menyatakan bahwa kemerdekaan hanya 'jembatan emas' menyusul Revolusi Sosial agar negara nasional yg tercipta diperintah kaum marhaen.
Ketika jembatan emas di ambang pintu, soekarno menawarkan pancasila sebagai rujukan bersama dalam sidang BPUPKI pd 1 Juni 1945. kelima prinsip itu adalah Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial & Keutuhan yg Berkebudayaan. Kalau pancasila diperas menjadi Trisila adalah Sosio Nasionalisme (kebangsaan dan peri kemanusiaan), Sosio Demokrasi (demokrasi & kesejahteraan) dan Ketuhanan. Kalau trisila diperas menjadi Ekasila adalah Gotong Royong.
sumber: merupakan rangkuman tulisan Peter Kasendadalam modul kaderisasi dengan judul yang sama "marhaenisme"
Marhaenisme lebih menyukai perjuangan ras dan menggantikan cintra ekonomi sosialis berdasarkan kolektivisme dengan konsep kebahagiaan dan keadilan sosial untuk marhaen, rakyat kecil yg kala itu berjumlah 95% dari rakyat indonesia. Soekarno menggunakan nama Marhaen sebagai gambaran "kemiskinan rakyat". Marhaen adalah setiap rakyat yg dimelaratkan oleh kapitalisme, imperialisme & kolonialisme.
Untuk mewujudkan masyarakat tanpa kapitalisme & imperialisme harus melalui Revolusi. Dalam Risalah Mencapai Indonesia Merdeka tahun 1933, Soekarno menyatakan bahwa kemerdekaan hanya 'jembatan emas' menyusul Revolusi Sosial agar negara nasional yg tercipta diperintah kaum marhaen.
Ketika jembatan emas di ambang pintu, soekarno menawarkan pancasila sebagai rujukan bersama dalam sidang BPUPKI pd 1 Juni 1945. kelima prinsip itu adalah Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial & Keutuhan yg Berkebudayaan. Kalau pancasila diperas menjadi Trisila adalah Sosio Nasionalisme (kebangsaan dan peri kemanusiaan), Sosio Demokrasi (demokrasi & kesejahteraan) dan Ketuhanan. Kalau trisila diperas menjadi Ekasila adalah Gotong Royong.
sumber: merupakan rangkuman tulisan Peter Kasendadalam modul kaderisasi dengan judul yang sama "marhaenisme"